gemercing rangkaian tutup botol minuman ringan memecah teriknya sang surya.Di tengah deru suara motor dan mobil yang tertahan lam[pu merah,suara nan sumbang si Galang terdengar"kau hancurkan aku dengan cintamu, kau sadarkah kau telah menyakitiku......
Galang cukup hafal dengan syair lagu yang tengan hit saat itu.Ia menyanyikan dengan lirih.setiap lampu merah menyala,dia siap dengan lagu yang berbeda.Usai menyanyi Si Galang dengan sabar menunggu sang dermawan mengucurkan recehan ke dalam kantong bekas wadah permen yang sudah kumuh.Sesekali menyela keringatnya dengan kaosnya yang buluk.
Takjarang tatapan sinis yang didapat.Kadang memberi acuh dengan tak acuh memperlihatkan sang dermawan tanpa keiklasan diraut wajah dan hatinya.Meski begitu Galang kecil tak peduli dengan semua itu.Ia terus menunggu dan menunggu diperempatan lampu merah menyala dan melakukan aksi kembali.Kulitnya hitam terpanggang sinar matahari.
SiGalang anak sang raja siang dan dewi malam dari dua bersaudara pil pahit kehidupan dan pil kenikmatan dua insan manusia yang tak bertanggung jawab.Ia harus menelan pahitnya hidup dikota besar.Tiap pukul 08.00 dia harus bekerja,lampu merah menjadi tempat mangkalnya.Sebagai tukang ngamen dia jalani.Entah siapa sang ayah dan ibu yang melahirkan nya."tak taulah pikirnya,"dalam hati.Ia jalani aja hidup ini seperti air mengalir .ia mempunyai impian yang mulia, kepingin berhasil suatu ketika.
Tapi impian tersebut harus dipendam dalam dalam.kebutuhan perut membuat ia bertahan.
Matahari mulai condong kebarat,langit mulai menampakkan keindahannya,biru bersih.Aku saksikan maha karya tuhan itu lewat bingkai mataku.Di kota besar kini aku tinggal antara gang gang sempit,puing puing suram yang dihiasi oleh suara tangis dan jerit ketakutan setiap anak yang tak punya harapan sepertiku.
Masih lekat diingatan ku kulihat lampu-lampu berderang menghiasi wajah kota saat malam hari,membuat disekitarnya menjadi hidup.sedang ,ditaman kota muda-mudi asik memadu kasih .sesekali tertawa lepas bersama keluarga atau sahabat.sungguh menyejukkan.
Tapi tidak dengan ku ,ketika malam tiba,semua gelap gulita.seperti perasaanku kini.Tak ada cahaya hati.Tak ada derai tawa.Yang ada hanyasirene malam yang kelam.sepi dan sepi."Ibu.........Ayah.......siapa kau ?,"ucapku dihati terdalam.Potongan potongan kenangan tersingkap dalam setiap keheningan.
Karna itu ,aku membenci kesendirian ,didalmnya tersimpan kesepian.Disudutnya kutemukan serpihan-serpihan luka masa lalu aku dan ibu bapakku yang takpernah ada.Kenapa masih saja bertathta.?
Kumenghela nafas dalam-dalam,tapi hanya suara bising mobil,sepeda motor dengan kenalpotnya yang bernyanyi bersama embusan angin.Rupanya,kau telah kembali pulang roda waktu.Bisu di sudut kesunyian,terdiam mesti seribu kali aku mengusirmu.
antara AKU dan CAHAYA itu
Label: cerpen bersambung
Langganan:
|